Keteguhan Cinta

Ketika aku masih kecil, aku sering mendengar kata-kata "cinta itu buta". Aku tidak benar-benar mengerti apa artinya, tetapi aku selalu merasa bahwa itu adalah sesuatu yang buruk. Aku tidak ingin jatuh cinta jika itu berarti bahwa aku harus menjadi buta terhadap kenyataan.

Namun, ketika aku bertemu dengan Dian, semuanya berubah. Dia adalah gadis yang cantik, cerdas, dan baik hati. Ketika aku berbicara dengannya, aku merasa seperti kami saling memahami satu sama lain. Kami mulai berkencan, dan semakin lama aku mengenalnya, semakin yakin aku bahwa cinta tidak buta. Sebaliknya, cinta membuatku melihat dunia dengan lebih jelas.

Kami melalui banyak hal bersama-sama. Ada saat-saat bahagia ketika kami tertawa bersama atau melakukan sesuatu yang menyenangkan. Tapi ada juga saat-saat sulit ketika kita bertengkar atau ketika kami mengalami kesulitan dalam hidup. Tetapi setiap saat, kita selalu saling mendukung dan mencoba untuk memahami satu sama lain. Itulah yang membuat hubungan kami begitu kuat.

Beberapa tahun yang lalu, Dian didiagnosis menderita kanker. Itu adalah berita yang sangat mengejutkan dan menyakitkan bagi kami berdua. Namun, kami berjanji untuk saling mendukung dan tidak menyerah. Kami berjuang bersama dan menghadapi semua rintangan bersama-sama. Dan akhirnya, setelah berbulan-bulan perawatan dan perjuangan, Dian sembuh.

Pengalaman itu membuatku semakin yakin bahwa cinta tidak buta. Sebaliknya, cinta membuat kita lebih kuat dan lebih bertahan. Ketika kita mencintai seseorang, kita siap untuk menghadapi segala sesuatu bersama-sama, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan.

Sekarang, setiap kali aku mendengar kata-kata "cinta itu buta", aku tersenyum. Aku tahu bahwa itu tidak benar. Cinta bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan. Dan ketika kita menemukan seseorang yang kita cintai dengan tulus, kita siap untuk menghadapi segala sesuatu bersama-sama.