Cinta yang Terukir Abadi

Di sebuah desa kecil yang terletak di pedalaman Jawa Barat, hiduplah sepasang kekasih yang bernama Dika dan Sari. Mereka berdua telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya. Meskipun keduanya berasal dari keluarga yang berbeda, namun cinta mereka terus mengalir seperti air yang tidak pernah berhenti mengalir.

Dika adalah seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai petani di sawah milik orang tuanya. Sedangkan Sari adalah seorang gadis cantik yang bekerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar di desa tempat tinggalnya.

Setiap hari, Dika selalu mengunjungi Sari di sekolah tempatnya bekerja. Ia akan menunggu di luar kelas hingga jam pelajaran selesai dan mengajak Sari jalan-jalan di sekitar desa. Keduanya seringkali duduk di bawah pohon rindang yang terletak di tepi sungai, sambil menikmati indahnya pemandangan alam yang ada di sekitar mereka.

Cinta mereka begitu tulus dan abadi. Meskipun mereka sering mengalami cobaan dan rintangan dalam hubungan mereka, namun mereka selalu bisa melewatinya dengan baik. Mereka selalu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

Saat Dika mengalami kecelakaan saat bekerja di sawah, Sari selalu ada di sampingnya untuk memberikan dukungan dan perawatan. Begitu pun ketika Sari mengalami masalah di sekolah, Dika selalu ada untuk mendengarkan dan memberikan solusi.

Cinta mereka begitu terukir abadi. Kedua hati yang saling mencintai ini tidak pernah bosan untuk saling mendukung dan memberikan kebahagiaan satu sama lain.

Hingga suatu hari, Dika harus pergi untuk menuntaskan tugasnya sebagai prajurit di luar kota. Namun, cinta mereka tidak pernah luntur meskipun jarak yang memisahkan mereka semakin jauh. Dika selalu mengirimkan surat dan telepon kepada Sari setiap minggunya, dan Sari selalu menunggu dengan sabar dan penuh cinta.

Akhirnya, setelah tiga tahun perjalanan dinasnya berakhir, Dika kembali ke desa tempat tinggalnya. Ia langsung menuju ke rumah Sari untuk memberikan kejutan yang tak terlupakan. Dika membawa cincin emas yang sudah dipersiapkannya sejak jauh-jauh hari lalu, dan meminta Sari untuk menikahinya.

Tanpa ragu dan dengan penuh kebahagiaan, Sari menjawab iya. Keduanya merencanakan pernikahannya dengan penuh cinta dan semangat yang tinggi.

Pernikahan mereka berlangsung meriah dan penuh dengan kebahagiaan. Tak terasa, lima tahun lamanya perjalanan cinta mereka telah terukir abadi. Mereka masih tetap saling mencintai dan mendukung satu sama lain seperti ketika mereka pertama kali bertemu.

Mereka tahu bahwa cinta mereka adalah anugerah terindah yang pernah diberikan Tuhan. Mereka akan selalu berusaha untuk menjaga dan merawat cinta mereka hingga akhir hayat.